Thursday, January 28, 2010

Mozaik Kedatangan.


kamu datang.
bahkan dalam kepingan puzzle yang tidak pernah saya duga sebelumnya.
berarak perlahan mengisi tempat bernama ingatan.
bersama sapaan di tiap pagi yang selalu menyuratkan "pagi, cantik"

kamu datang.
bahkan ketika dunia saya sudah berwarna,
penuh oleh mimpi dan tawa hangat bersama para rekan.

tapi kamu tetap saja datang,
dengan tarian hujan,
atau genggaman hangat perhatian sang matahari

lalu ketika malam,
yang saya pikir akan kelam atau sunyi senyap,
kamu kembali datang.

menawarkan cerita sebelum tidur.
cerita yang sama seperti malam-malam sebelumnya.

tentang seorang anak yang mencuri matahari
yang ingin dihadiahkan untuk kekasih hatinya.
berharap bahwa matahari itu, akan menjadi sinar abadi untuknya.

hahaha.
cerita macam apa itu, sayang?
pasti hanya imajimu belaka, kan?

tapi meskipun begitu,
saya tetap di sini,
menanti kamu datang.





PS:
hanya sekedar coret-coretan di waktu makan siang :)
read more “Mozaik Kedatangan.”

Monday, January 25, 2010

Mr.Unreachable Man


"I just had the great “5 minutes” memorable time, then let the fate or whatsoever we called serendipity do their job." [self-quoted]

saya duduk di belakang, berjarak kurang lebih 5 meter dari hadapannya. hampir berdesak-desakkan dengan tamu "Kuliah Umum" lainnya karena pada saat itu saya datang terlambat.

satu menit mendengar penjelasannya, saya tertarik. dia memberikan pilihan kata yang tepat. Tidak berlebihan. Tampak pintar, dan.... humoris. kelihaiannya dalam menyampaikan presentasi, mengingatkan saya pada Al Gore. Kaum ilmuwan sekaligus birokrat yang saya kagumi. presentasinya begitu menarik perhatian, sehingga pesan yang ada pun dapat disampaikan dengan jelas.

dan tahukah kalian apa yang kemudian saya lakukan?

Oke. katakan saja ini tindakan paling norak yang pernah saya lakukan. Mata saya kemudian terpaku pada kedua jari manisnya. saya cuma ingin melihat satu hal: "Apa dia sudah terikat atau belum?"

See? Saya norak kan? oke! tidak usah dijawab. saya tahu bahwa saya-amat-norak!

dan apa yang saya temui? ternyata di sana tidak ada cincin satupun yang melingkar, yang artinya "secara de jure" dia belum terikat.

Lalu apa hubungannya dengan saya?

setidaknya ketika mengetahui dia sudah terikat, saya bisa berhenti dari kegilaan saya sekarang.

namun karena kenyataannya lain, nampaknya takdir ingin memberikan sedikit kelonggaran bagi saya, untuk sekedar memiliki khayalan babu :D

dan setelah 30 menit mendengarkan berbagai macam pemaparan teorinya, beranjak ke acara selanjutnya, yaitu pameran teknologi.

yup. auditorium lab kami disulap menjadi area stand-stand kecil dari masing-masing Divisi untuk memajangkan karya teknologinya, dan kebetulan, di Divisi teknologi saya, saya-lah yang kemudian diberikan tugas untuk menjelaskan penelitian yang sudah maupun sedang kami kembangkan. tidak berharap banyak, tapi sepertinya ini merupakan cara paling ampuh untuk berinteraksi dengan Mr.Unreachable Man itu.

dan...... nampak 3 meter dari tempat saya berdiri sekarang, dia berjalan mendekat. tentunya bersama rombongan para senior-senior saya yang entah-ribut-membicarakan-apa-padanya.

kemudian, tibalah giliran stand Divisi Teknologi saya yang dikunjungi. sempat seseorang Ibu-ibu senior yang entah-muncul-darimana, tiba-tiba berbisik di telinga saya seraya berkata "jangan lama-lama ya Mbak jelasinnya. masih ada acara setelah ini"

saya hanya menoleh dan tersenyum penuh arti, karena dalam hati saya berujar "Maaf Bu. kali ini saya tidak ingin patuh aturan"

dan benar saja. dengan jas hitam rapi dan dasi biru-nya, Mr.Unreachable Man itu datang menghampiri dengan salam pembuka "Do you want to explain this?" sambil menunjuk sekumpulan banner plus berderet-deret media kultur jaringan.

"of course. I do" jawab saya sambil tersenyum dan mengangguk penuh. (oke! saya norak lagi. seperti seseorang yang habis ditanya "do you want to marry me?" #sigh)

dan kemudian mengalirlah sederetan kata-kata yang entah-darimana-datangnya. kami berbincang cukup banyak. dia memang termasuk orang yang memiliki keingintahuan yang besar. terlihat dari keseriusannya dalam memberikan pertanyaan dan mendengarkan penjelasan saya. akhir perbincangan kami ditutup dengan "tertawa".

inilah bagian yang paling saya sukai. ternyata joke asal-asalan saya cukup membuatnya ikut tertawa juga.

namun sayang, saya tidak bisa menahannya lebih lama. masih banyak Divisi lain yang menanti untuk dikunjunginya. tapi saya berani bertaruh, bahwa hanya saya yang kala itu berhasil membuatnya tertawa di tengah pemaparan tentang Teknologi kami. (maafkan atas kesombongan saya kali ini, Tuhan)

dan oke. biarkan saya memberikan beberapa fakta tentang Mr.Unreachable Man ini:
  1. saya sudah punya alamat email-nya. yang saya yakin, satu-satunya cara untuk berkomunikasi dengannya adalah tentang Research Proposal.
  2. saya sempat foto berdua dengannya. oke. lebih tepatnya hasil candid sewaktu pemaparan produk teknologi.
  3. menurut salah satu pengakuan dari Senior saya, Mr.Unreachable Man ternyata terkesan dengan para Researcher yang ada di Lembaga kami, yang walaupun mayoritas wanita, ternyata bisa juga punya pemikiran maju seperti halnya laki-laki. #ahem

yup. dan begitulah hari Rabu minggu lalu.


5 menit yang berkesan.

Yang Lagi Punya Khayalan Babu,




PS:
Mr.Unreachable Man adalah salah satu Asisten Ahli Kementrian Riset dan Teknologi Gedung Putih. Ilmuwan berlatar belakang kimia + biologi molekuler sekaligus birokrat. see? tidak salah kan kenapa kemudian namanya Mr.Unreachable Man?
read more “Mr.Unreachable Man”

Sunday, January 24, 2010

Monolog Sore


[Pria 1]: Gw tau kompetisi bagus buat perkembangan jiwa anak, tapi kompetisi semacam Idola Cilik tuh gimana ya pengaruhnya? Negatif atau positif?

[Pria 2]: sangat berbahaya ketika anak2 menyanyikan lagu dewasa. tp industri kita tidak menyediakan pilihan.

[Wanita 1]: kompetisi seperti idola cilik,hanya akan membuat para anak indonesia bercita-cita sebagai "artis" bukan lagi sebagai pilot, doktor, guru,dll

[Pria 2]: itulah fungsi televisi: menjual mimpi baru, mengubah paradigma tentang mimpi.

[Wanita 1]: dan semoga fungsi orang tua tdk berubah, krna ketika fungsi orang tua=fungsi televisi, maka siapkan stopwatch anda, hitung mundur negara ini

[Pria 2]: orang tua tetap harus menjalankan fungsinya. televisi sbg mesin, bukan robot.

[Wanita 1]: idealnya adalah fungsi orangtua tetap berperan di tengah fungsi televisi yang membutakan. semoga setiap orang tua sadar benar akan hal ini.

[Pria 2]: semoga kita nanti jadi orang tua yg fungsional bagi anak2 kita ya.

[Wanita 1]: amin.

[Pria 2]: kamu pengen punya anak berapa? aku pengen 2. trus nambah 1 pas yg 2 udah kelar kuliah. LOL

[Wanita 1]: kamu pikir setelah hiatus beberapa tahun, gampang buat hamil lagi? jarak antara kelahiran terakhir smp dia selese kuliah, itu ada 22 tahun!

[Pria 2]: kan bisa pake teknologi bayi tabung! duh, kamu kebanyakan nonton idola cilik deh.

[Wanita 1]: bayi tabung itu mahal. biayanya = jual ginjal 2 biji + gak nerima gaji 13 selama 10 tahun.

[Pria 2]: jaman segitu kita udah APU. ga perlu jual ginjal. beli seisi BSD pun kita bisa kok!

[Wanita 1]: oke. perencanaan yang bagus.


*******

*disadur dari twitter. go follow @dewi_srikandi @nisankubur @TyMo_*





read more “Monolog Sore”

Sunday, January 17, 2010

Ekdisis. Estetis. Eksis.

Happy Sunday!

well, kalau ada yang bilang waktu seolah-olah berjalan cepat, memang benar adanya. tiba-tiba sudah akhir pekan saja. dan sekarang, tiba-tiba sudah hari minggu (lagi).

dan karena weekend ini saya tidak kemana-mana, maka saya memutuskan untuk mempermak sedikit tampilan template yang-saya-sendiri-sudah-agak-bosan dengan tampilan yang lama. entah kenapa untuk masalah visualisasi, saya cepat bosan jika terpaku pada satu desain grafis saja. tercatat setidaknya saya sudah 4 kali berganti template sepanjang sejarah per-blogging-an #halah #maksa

terakhir mengganti template pada bulan September 2009. cukup lama juga sih. dan ini sekedar flashback template blog saya sebelumnya.


yup. template yang dulu berjenis light-color text on dark-background. pada beberapa hal agak kurang eye-friendly. sehingga untuk memfokuskan pembaca dalam membaca posting, tulisannya saya buat berwarna-warni, terutama untuk kata-kata kunci.

tiga template lainnya pula, rata-rata berjenis sama. light-color text on dark-background. dan yang paling parah adalah template saya yang terdiri dari 3 kolom. looks so messy! warnanya abu-abu dan hitam. entah kenapa saya dulu menjadikannya sebagai template blog. dan maaf tidak ada tampilannya di sini, saya tidak sempat menyimpannya. lebih tepatnya tidak mau menyimpannya. itu masa kelam blog saya. #halah #berlebihan

jadi, untuk sekarang saya ingin kembali ke jalan yang benar ^^. cukup memilih template dengan 2 kolom saja dan minim widgets. dan berbeda dengan yang sebelumnya adalah penggunaan light-background serta desain yang lebih wanita sekali. #ahem

apapun itu cerita tentang blog saya, semoga dengan template yang baru ini, saya semakin rajin posting. dan semoga para pembaca semakin betah untuk mampir sejenak di sini.

dan terimakasih untuk teman-teman yang sudah membagikan award-nya. maaf ya baru sempat dipajang di sini.

[1] Award "Heart" dari Pohon


[2] Award "For My Blogger Friend" dari Ninneta


[3] Award "Santa's Buzz" dari Desieria

dan, karena biasanya di tiap award itu ada aturannya untuk "meneruskan berbagi award", dan biasanya (lagi) aturannya agak-agak ribet, maka dari itu saya mau membuat peraturan sendiri. #ahem

so, untuk siapapun yang namanya ada di-blogroll saya dan/atau pernah berkomentar di sini, silahkan diambil award di atas; dengan aturan, 1 orang = 1 award. dan untuk selanjutnya, bebas. dalam artian, mau diteruskan lagi awardnya, silahkan. tapi kalau mau dipendam sendiri di blog-nya juga silahkan. yang penting: keep posting, blogger!! ^^


oh iya. dan weekend ini juga ikut berbahagia, karena cucu-cucu saya; @andiegokil dan @lovelyata akhirnya jadian. dunia maya ternyata mempertautkan dua-hati juga. selamat ya, nak! happy relationship pokoknya! dan ingat @andiegokil, kau masih mengutang traktiran #kopimahal sama @miwwa ! heuhuhuhuhu #ketawasetan

dan... dan.. eng ing eng.... ternyata posting-an saya kali ini mirip dengan postingnya Miwwa yang juga masih #euphoria #shocked #gakpercaya dengan berita jadian ini! (berasa artis banget gak sih si @andiegokil? namanya tercatut dalam 2 blog-wanita-sophisticated-dan-aktivis-twitter-terkemuka-abad-ini. #ahem). tapi meskipun begitu kami tetap mendo'akan kelanggenganmu kok, anak muda!

terimakasih juga untuk sahabat-sahabat di twitter saya, yang sukses membuat saya nampak seperti orang gila, karena tertawa terpingkal-pingkal seorang diri akibat aktivitas rumpian yang dipindah ke dalam twitter melalui Replies ataupun Retweets yang bejibun jumlahnya. ada @miwwa, @lovelyata, @ennyambar, @andiegokil, @ferfau, @TyMo_, @nisankubur, @superyon, @ivan_mobii, @tuannico, dan lain lain. sayang kalian semua!! ^^

psssttt.... beberapa diantaranya, kami belum pernah bertemu satu sama lain loh. terkadang membayangkan, sepertinya bakal asyik banget kalau kopdar. namun apa daya, jarak juga yang berbicara. semoga saja jarak antar pulau itu seperti yang ada dalam peta, cuma berkisar 1-2 centimeter saja jadi bisa bertemu sekehendak hati! #ngarep

hmm.. akhir pekan yang manis.

selamat menemukan sahabat-sahabatmu juga, kawan! ^^






NB:
Eksidis = untuk Ganti Kulit a.k.a Ganti Template
Estetis = untuk Award
Eksis = untuk Twitter
read more “Ekdisis. Estetis. Eksis.”

Tuesday, January 12, 2010

Manusia Setengah-Setengah.


Seni menurut bahasa Latin di abad pertengahan memiliki arti sebagai ketangkasan dalam melakukan sesuatu.

Ilmuwan sudah secara lugas dapat dimaknai sebagai orang yang menguasai ilmu tertentu, atau saya lebih senang menyebutnya sebagai orang yang mendedikasikan dirinya untuk perkembangan suatu ilmu.

Seniman, pada umumnya identik dengan orang-orang yang menciptakan suatu barang baik berupa kasat atau tak kasat mata yang dilatarbelakangi oleh pertimbangan estetik. karya yang dihasilkan diharapkan dapat menjadi sebuah media ekspresi yang memvisualisasikan harmonisasi, keindahan, ketidakbiasaan, dan orisinilitas.

sedangkan Ilmuwan, sangat akrab dengan kegiatan eksplorasi ilmu, pada umumnya dilakukan melalui pendekatan studi literatur, pembuatan hipotesa, pemilihan metode eksekusi yang sesuai hingga berlanjut pada penelitian dan berakhir pada hasil dan pembahasan. pada dasarnya, unsur-unsur tersebut dilakukan secara struktural yang diharapkan berujung pada suatu kesimpulan yang dapat memberikan sumbangsih terhadap pengkayaan suatu ilmu, memberikan jawaban atas banyak pertanyaan dan manfaat yang sebesar-besarnya.

lalu bagaimana jika unsur Ilmuwan dan Seniman digabungkan menjadi satu?

bayangkan saja konsep yang seperti ini, seorang Seniman dalam rangka menciptakan suatu karya seni (sebut saja) Lagu, dia melakukan riset terlebih dahulu, tema apa yang sebaiknya diambil. apakah tentang Politik? Kemanusiaan? Cinta? Tuhan?

kemudian, makna apa yang sesungguhnya ingin ia sampaikan di tengah keindahan yang coba ditawarkannya? apakah hanya kepopuleran saja yang diinginkan? ataukah ingin agar karyanya dikenang sepanjang masa? melekat di hati para penikmat karya seni?

tentunya untuk hasil seperti ini, bukan pekerjaan ringan untuk seorang Seniman.

Itulah mengapa saya sangat memberikan apresiasi lebih kepada seorang Seniman yang berjiwa Ilmuwan. Hal ini bisa dilihat dari karyanya yang mengagumkan. tidak hanya indah, tapi sarat makna. hasilnya? jangan ditanya lagi, akan selalu terkenang. biar saya ambil salah satu contoh, dari lagu saja misalnya. ada lagu-lagu yang dari liriknya saja sudah nampak membosankan. terlalu dangkal. dan tidak perlu 1 minggu untuk membuat saya lupa, begitu lagu tersebut habis diputar, maka selesai lah sudah cerita lagu tersebut bagi saya. namun, ada beberapa lagu yang justru ketika saya mendengarnya hingga puluhan kali sehari tidak merasa bosan. dari liriknya, harmonisasi musiknya dan makna yang diusungnya, membuat ia punya ruang tersendiri dalam hati. dan tidak jarang bahkan sebuah lagu bisa menjadi inspirasi atau setidaknya menambah semangat dalam hal tertentu.

demikian halnya ketika seorang Ilmuwan yang berjiwa Seniman.

yang dapat saya bayangkan adalah ketika seorang Ilmuwan berjiwa Seniman, tentunya akan menjadi Ilmuwan yang luar biasa. di saat bagian otak kirinya bekerja untuk menganalisis, memahami, mencari tahu jawaban atas suatu pertanyaan ilmu pengetahuan; otak kanannya bekerja untuk memikirkan bagaimana pengerjaan yang tangkas, cara yang tidak biasa, cara yang lebih ekspresif, atau cara yang di luar batas-batas struktural yang seharusnya. saya yakin, dengan cara yang seperti ini banyak hal yang bisa tereksplorasi dan semakin efektif dalam mempergunakan waktu penelitian. dengan langkah ini mampu membuat seorang Ilmuwan menjadi tahu celah (misal) dalam mengoperasikan alat sehingga bisa membuat desain alat yang sefleksibel mungkin digunakan, (misal) baik dari segi letak tombol power on-off dimana, bentuk yang eye-catching, warna yang bergradasi baik, tekstur bahan yang aman di kulit, dan lain-lain. hal-hal seperti ini pastinya butuh jiwa seni yang tidak sedikit.

sama halnya dengan membuat slide presentasi hasil penelitian. bagaimana membuat para audiens tertarik dan tidak merasa mengantuk dengan apa yang disampaikan, juga pastinya tidak lepas dari sentuhan jiwa Seni. apakah jika slide presentasi itu penuh tulisan bejibun banyaknya akan lebih informatif? atau jika menggunakan theme-color tertentu akan jelas terlihat dan eye-friendly? hmm..... sepertinya tidak akan habis jika semuanya saya tuliskan di sini.

yang pasti, jiwa seni yang terkadang berarah pada media ekspresi, ketidakaturan atau keabstrakkan di dalamnya justru memberikan sisi yang unik untuk seorang Ilmuwan.

dan itulah yang saya coba selami sekarang.

menjadi manusia setengah-setengah :)
read more “Manusia Setengah-Setengah.”

Sunday, January 10, 2010

Mimpi Rusa dan Macan.


di sebuah hutan terpencil, hiduplah seekor anak rusa yg riang gembira. bertungkai kurus dan bergerak lincah. berbulu lembut dan berdaging sedikit.

sang Rusa gemar merumput di pagi hari, ketika embun masih membasahi makanannya.
siang hari, Rusa bermain bersama anak burung Parkit, anak Kucing Hutan, dan anak Musang. mereka gembira sekali. menjelajahi sudut-sudut hutan, mereka bermain hingga sore hari. kemudian mereka pulang ke induk masing-masing.

keesokan harinya, mereka bermain kembali. begitulah seterusnya.

Suatu hari, Rusa terpisah dari teman-temannya. Dia berjalan sendirian dalam hutan. si Rusa sepertinya tersesat. kemudian, dia bertemu makhluk yg belum pernah dia lihat sebelumnya.

"Wahai binatang kecil, makhluk apakah kau ini?" tanya Rusa dengan polos kepada makhluk di hadapannya.

"Kau tidak tahu aku ini apa?" sang binatang asing balik bertanya.

"Aku belum pernah melihat binatang sepertimu sebelumnya," jawab Rusa.

"Aku ini anak Macan," jawab si binatang asing sambil beringsut.

"Macan? Dimanakah teman-temanmu? O iya, namaku Rusa," katanya dengan menyunggingkan senyum.

"Mereka tidak ada di sini," kata Macan. "Kamu tidak takut denganku?" tanyanya dengan heran.

"Kamu tidak tampak menakutkan, Macan. Kamu sepertinya suka bermain," jawab Rusa.

"Aku senang bermain. Menemukan hal-hal baru," jawab Macan.

"Hal baru? Seperti apa itu?" tanya Rusa dengan antusias.

"Hal-hal yg memperkaya hidup, wahai anak Rusa. Berlarian dengan anak-anak macan lain, misalnya, untuk memperkuat kakiku," jawab Macan.

"Berjalan ke sisi hutan yg lain, utk melatih ketajaman mataku," lanjutnya.

"Memandangi bintang dan bulan. Menjaga mimpiku utk menjadi besar."

"Wow! Aku ingin bermain bersama kalian!" seru sang Rusa dg mata berbinar.

"Tidak mungkin," potong Macan. "Kenapa tidak?" Rusa pun penasaran.

"Karena kamu bukan macan. Kamu harus menjalani hidupmu sebagai rusa," bisik Macan di telinga Rusa.

"Tidak akan tahu mungkin atau tidak sebelum dicoba, Macan," Rusa ganti membisiki Macan.

"Kamu memang anak Rusa yang keras kepala dan penasaran," kata Macan. "Mungkin," jawab Rusa.

"Aku ingin berteman denganmu, Macan," kata Rusa.

"Tapi kau tidak bisa bermain dengan teman-temanku. Anak-anak macan lainnya," Macan mengingatkan.

"Dirimu sudah lebih dari cukup," kata Rusa.

"Baiklah, kita berteman. Kita bermain setelah tengah hari sampai senja," Macan menyanggupi.

Mereka pun menghabiskan setengah dari setiap hari bersama-sama.

Berlomba lari, menyeberang sungai, atau sekedar bercengkerama di bawah pohon. Permainan favorit mereka adalah mangsa-dan-pemangsa. Macan mengejar Rusa, yg paling cepat yg menang.

Kadang Macan berhasil menangkap Rusa. Tapi seringkali, Rusa yg menang.

Seiring dengan hari, otot kaki mereka semakin kuat. Mereka tumbuh. Mereka belajar banyak hal.

Waktu berlalu, musim berganti. Suatu sore, Macan dan Rusa bercengkerama.

"Apa mimpimu, Rusa?" tanya Macan.

"Mimpi?" Rusa nampak heran.

"Sesuatu yg paling kau inginkan. Hal pertama yg kau pikirkan ketika kau bangun tidur. Hal terakhir yg kau pikirkan sebelum kau tidur."

Rusa terdiam. "Kalau aku, aku ingin menjadi macan yg tercepat sehingga aku selalu mendapatkan mangsaku," kata Macan.

"Kamu harus punya mimpi, Rusa. Kamu harus hidup untuk mimpi itu," kata Macan sambil meletakkan pipinya di punggung Rusa.

Mereka pulang ke induk masing2. Sejak hari itu, Rusa terus memikirkan kata-kata Macan.

Dia berusaha mendefinisikan mimpinya.

Keesokan harinya, mereka bermain lagi. "Macan!" seru Rusa. "Aku sudah tahu apa mimpiku," katanya dengan semangat.

"Aku ingin menjadi rusa tercepat, sehingga tidak ada yg bisa memangsaku dan aku tetap bisa bermain denganmu."

Mereka tersenyum bersama dan kembali bermain. Kemudian bercengkerama lagi.

"Macan, kamu tahu apa itu takdir?" tanya Rusa tiba-tiba. "Takdir?" Macan mengangkat alisnya.

"Kata Burung Dara, takdir itu sesuatu yg tidak bisa dikejar ataupun dibendung. Aku juga tidak terlalu paham," kata Rusa.

"Kira-kira apa ya takdir kita?" tanya Rusa. Macan hanya tersenyum.

Hari berganti, musim berlalu. Rusa dan Macan terus berkembang. Sampai tibalah Hari-yang-Tidak-Bisa-Dicegah-ataupun-Dikejar.

perburuan besar-besaran dimulai. Macan melewati sekelompok macan lain yg sedang memperebutkan mangsa. Mata Macan terbelalak melihat apa yg ada di hadapannya. Refleks, dia menyerang semua macan di situ. Dia dikeroyok.

Macan kalah, terluka, tercabik. Dia diseret ke tengah lingkaran para macan, digabungkan bersama mangsa tadi.

"Macan, kamukah itu?" suara lirih dari samping si Macan.

"Ini aku...," Macan menjawab lirih.

di samping Macan, teronggok mangsa dg dada terkoyak, kaki tercabik, berdarah-darah. Suaranya tidak asing bagi Macan.

"Aku gagal, Macan. Aku gagal menjadi rusa tercepat," kata si mangsa dg tersengal-sengal.

"Kamu sudah berusaha keras... Rusa. Mungkin ini yg dulu kamu sebut takdir," Macan berusaha mendekatkan kepalanya.

Mereka sama-sama terkoyak dan sekarat. Mungkin ini perbincangan terakhir mereka.

"Aku tidak menyesali ini, Macan. Aku puas sudah belajar banyak," kata Rusa dg napas terputus-putus.

"Aku punya satu mimpi lagi, Macan."

"Katakan, Rusa."

"Aku ingin terlahir lagi sebagai seekor anak macan," kata Rusa. suaranya semakin menghilang.

"Atau aku saja yg nanti terlahir sebagai anak rusa," suara Macan juga melemah.

Macan menggerakkan tubuhnya dengan sisa nyawa yg ada. Dia letakkan kepalanya di punggung Rusa.

Tidak ada suara lagi. Kecuali sorak macan-macan lain.

********


[terimakasih kepada teman saya yang telah membagi cerita ini]
read more “Mimpi Rusa dan Macan.”

Thursday, January 7, 2010

Private Reminder


hai!

sudah lama sepertinya saya tidak menuangkan beberapa kalimat di sini. akhir-akhir ini kemampuan bercerita saya entah menguap kemana. ditambah lagi ada beberapa hal yang cukup menyita perhatian. walhasil, hampir seminggu lebih blog ini tidak ter-update! dan tiba-tiba, sudah berganti tahun saja! ^^

lalu, bagaimana kah tahun kemarin?

oke oke, mungkin ini terkesan pertanyaan jadul ^^, karena bulan Januari sudah hampir usai memasuki minggu pertamanya. tapi tak apalah, toh perjalanan di tahun kemarin, saya yakin pasti ada yang masih membekas di antara ruang otak walaupun mungkin sudah penuh sesak dengan berbagai macam isinya.

yup! perjalanan tahun kemarin adalah waktu yang berkesan bagi saya. begitu banyak kejadian-kejadian yang-jika-saya-boleh-menyebutnya "luar biasa".

oke, mungkin ini nampak berlebihan, tapi ternyata 1 kejadian di tahun 2009 sukses menjadikan saya manusia baru. manusia yang setidaknya memiliki pola pikir yang bisa lebih luas lagi, menjadi manusia yang bisa mengusap air matanya sendiri yang kemudian mengeringkannya. dan tentunya, menjadi manusia yang lebih bahagia lagi. ^^

ya. di segala kenikmatan yang DIA berikan. tentunya harus imbang dengan sedikit ke-tidak-enak-an. itung-itung untuk ujian naik kelas bukan?

dan karena saya tidak mau tinggal kelas, maka dengan semangat dua ribu sembilan dan perasaan haru biru, saya mencoba menerjang segala "kenikmatan" yang ada di 2009. getir manis. tawa tangis. semua lebur menjadi satu.

saya tidak akan sesumbar di sini bahwa saya telah merasakan hidup yang menderita atau semacamnya dan saya survive dengan gemilang, hanya satu yang saya tahu bahwa Tuhan masih demikian baiknya untuk memberikan satu lagi makna tentang "perjuangan hidup". dan itu benar-benar menginsiprasi hidup saya selanjutnya.

dan sekarang di waktu yang terus bergulir, saatnya bagi saya untuk kembali melanjutkan "peta hidup".

ya! saya bukan orang yang suka membuat resolusi tiap tahun. selanjutnya saya lebih suka membuat "peta hidup".

"peta hidup" ini tidak saya buat tiap tahun, tapi sudah jauh sebelumnya. semenjak saya punya bayangan akan diapakan nafas dan otak yang bersarang di tubuh saya ini.

buat saya "peta hidup" lebih kepada "reminder pribadi" untuk tetap fokus mendapatkan target-target tertentu dalam hidup. ibaratnya seperti breakdown langkah hidup menurut versi saya.

jika ada kondisi yang membuatnya melenceng dari target, tinggal difleksibelkan saja lagi. toh yang penting saya sudah berusaha dan berdo'a. dan karena Tuhan (selalu) maha mengetahui yang terbaik untuk umatNYA, jadi ya tinggal bangkit, dan revisi peta hidup. kalau boleh mengutip kata teman saya, "just get up, dress up and show up".

eits! mau berkata bahwa saya seperti menggampangkan hidup? ^^

ya ya ya, saya tahu, hidup tidak akan pernah sesederhana itu, tapi bukan berarti itu dijadikan alasan untuk terus bersikap skeptis pada hidup sendiri dan hidup orang lain. karena dengan begitu kita akan lama untuk naik kelas. dan maafkan keyakinan saya ini, yang mana sampai sekarang saya masih melihat bahwa satu-satunya cara untuk mendapatkan "hadiah besar" adalah berjuang.

so, tetaplah menikmati hidup. tetaplah belajar. dan tetaplah berjuang.

HAPPY NEW YEAR!!

******

"jika engkau memang ingin mewujudkan mimpi yang luar biasa, maka dekatilah ia dengan cara yang luar biasa pula"
read more “Private Reminder”