Wanita itu terpekur. membacakan mantra. khusyu'.
Sementara detik jam turut was-was menunggu.
Akan ada percikan api kah?
Ledakan dahsyat?
atau.... bulan tiba-tiba hilang?
Wanita itu tetap terpekur.
Melakukan gerakan aneh.
Memutar. Membungkuk. dan sesekali Berdiri Tegak.
sementara dari bibir mungilnya masih tergumam sejumlah kata.
Kata yang terdengar samar. Berbahasa aneh, yang entah artinya apa.
Lalu diambilnya segumpal kain yang telah dibentuk sebuah boneka.
Lengkap dengan 2 mata dari kancing baju,
1 hidung dan 1 mulut yang dibentuk dengan menggunakan jahitan benang.
Ditusukkan kepadanya sebuah peniti.
Peniti yang rupanya sedari tadi digenggam sewaktu ia melakukan gerakan aneh.
Pola tusukannya tidak acak.
Satu kali di kepala.
Berlanjut ke bagian dada, kedua tangan,
Dan Kaki.
Detik jam masih menunggu.
Apakah setelah ini baru akan terjadi ledakan?
Atau sesuatu lebih dahsyat dibanding itu?
Tapi suasana tetap hening.
Ya. begitu saja. Wanita itu berjalan mendekat, Lilin dimatikan.
Air kembang, kartu-kartu Remi, foto, sehelai rambut juga dibereskan,
Lampu kamar berbentuk Lampion lalu dinyalakan.
Lalu dia beranjak tidur.
“Ahh… payah!” detik jam mendesah.
Percuma ia menunggui wanita itu selama 1 jam jika hanya berakhir pada kegiatan tidur di malam hari seperti biasa.
Padahal ia menunggu sesuatu yang berbeda malam ini.
Entah bulan tiba-tiba hilang.
Atau mungkin 1 bintang berkunjung ke kamar malam ini.
Tapi nihil!
Keesokan harinya,
“Hai. Hari ini ada acara? Aku mau ngomong sesuatu sama kamu. Ada waktu?” kata Pria dari seberang sana.
Wanita itu kemudian tersenyum.
dan sejak saat itu, si Pria selalu menurut setiap titah sang Wanita.
ketika sedikit efek menghilang, maka ia akan melakukan hal yang sama.
Gerakan aneh, gumaman tidak jelas dan kegiatan tusuk-menusuk boneka.
Si Detik Jam, akan selalu jadi saksi bisu untuk hal ini.
Selalu.
P.S: In any kind of Realtionship, don't be her/his Voodoo. but be their Voodoo Controller! :)) #ngawurpuol
Wednesday, June 9, 2010
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 komentar:
Post a Comment