Thursday, May 13, 2010

Aku Berhenti.


Teruntuk, Takdir.
Ijinkan dengan segala kerendahan hati, aku mengucapkan terima kasih.

Ucapan yang hadir karena perantaraan benang merahmu,

mempertemukan dua manusia.


Tapi tahukah engkau?

Kau selalu saja menggemaskan!

Rasanya ingin selamanya kau berpihak padaku.

Apalagi saat kau bermain-main denganku,
Menghadirkan sebagian kenyataan yang terejawantahkan dari khayalan.

Benar-benar ingin aku kemas, aku beri pita, lalu aku sembunyikan.

Supaya nanti aku bisa bersamanya sewaktu-waktu,
tanpa harus meminta bantuanmu terus.


Lalu, apa kau juga tahu?
Jika aku amat sering bermain tebak-tebakan?
Menerka kapan lagi kau menerjemahkan mimpi-mimpiku.

Menerka adegan apalagi yang kau siapkan untukku.
Menerka aku masih punya berapa waktu sebenarnya?


Dan apa yang aku temui?

Selalu saja kau berdiri di ujung sana dengan senyum tersungging.

Menantangku dan berkata "sudahlah, kejutan itu pasti menarik"


Ahh.. dan lagi-lagi engkau benar!

Dengan hampir lemas tak percaya,

Kau hadir dengan fatamorgana yang semu itu.

Sukses menyihirku seperti orang gila.

Tertawa untuk dunia yang berporos padaku.
Atau tertawa bersama mimpi-mimpi di balik neuron syarafku.

Namun, waktu yang kemarin sepertinya yang terakhir.

Otak dan hatiku sepakat berkata demikian.

Kami semua sepakat untuk tidak melanjutkan mimpi.

Bukan karena bosan main tebak-tebakan denganmu.

Tapi seolah ujung dari mimpi itu semakin terlihat jelas.


Dua manusia itu punya tempat masing-masing.

Dan tempat itu berbeda untuk keduanya.


Ya sudahlah.

Aku tidak bersedih kok.

Karena kau sudah bermain-main dengan cantik.

sangat cantik malah.

Permainan kemarin menghibur dan menyenangkan.


Jadi, Takdir.
Silahkan lanjutkan tugasmu.
Aku sudah tidak akan memberatkanmu lagi dengan segudang mimpi itu.

24 menit dan 27,654 detik sudah cukup.
Lebih dari cukup.


Setidaknya aku sudah mencuri mereka.

Kau bisa lihat kan?

Kekayaan di lemari kenangan ku sudah hampir penuh sekarang.


Oya! jangan bilang-bilang waktu ya!

Karena aku terlalu sering mencuri darinya.



2 komentar:

mayank said...

eheeeem
apakah yang kau curi darinya mb dewi srikandiii??

:)

dswrikandi said...

aku mencuri kenangan, mayank. buat temanku ketika aku kesepian. #halah