Tuesday, July 27, 2010

Candu Kereta.

source: pic

naik kereta itu candu. kau seperti punya kamus baru tentang manusia, yang bersumber dari pengamatan bebas. wanita berpakaian kantor lengkap, seorang anak yang terkantuk-kantuk atau lelaki muda yang enggan menukar kenyamanan duduknya untuk seorang wanita.

suatu saat, kau dapat memilih tempat duduk dimanapun kau inginkan. deretan gerbong kosong dan kursi busa berwarna hijau. namun tak jarang juga, kau harus memberikan latihan ekstra pada kedua kaki untuk berdiri sepanjang perjalanan.

suatu saat, kau hanya mendengar suara besi-besi yang beradu dengan rel kereta. berdecit, dengan irama yang menggelitik telinga. namun di lain waktu, suara penumpang muda-mudi yang super berisik, wanita karir yang berbincang melalui handphone, ibu-ibu rumah tangga mengeluh harga cabai naik, akan segera mengkontaminasi firumenmu.

suatu saat pula, kau akan dapati matahari senja memaksa masuk di sela-sela tirai. semburat tipis jingganya seperti menggoda untuk dikemas dan dibawa pulang. kau tahu kan? deposito abadi. menghangatkan ketika angin malam terlalu bengis atau hujan yang tak enggan pergi.

namun terkadang, kau harus pulang ditemani malam. jika begini, maka setiap gerbong akan mengalunkan suara ultrasonik. melodinya bagai lullaby ampuh untuk mengistirahatkan matamu. sejenak. hingga tiba di tujuan.

jika mata enggan jua terpejam, bebaskan matamu dengan pandangan di luar sana. jika kau beruntung, maka kau akan dapati biasan cahaya lampu dari kendaraan atau rumah penduduk yang menyerupai deretan konstelasi cantik. bebaskan imajinasimu, sebut saja sesuai keinginanmu. Cassiopeia. Centaurus. Horologium. Orion. Pegassus. atau Coryoxiumus? :p

jika sudah begini, siapa yang kemudian tidak jatuh cinta pada kereta?
toh hidup pun tak jauh dari filosofi kereta.

sementara.

duduk sementara di kursi penumpang.
bertemu dengan berbagai macam orang.
setiap orang memiliki cerita perjalanannya tersendiri
dan setiap orang akan kembali ke Sang Hakiki.

Jadi, mulailah mencandu kereta.
Banyak kejutan menarik yang sayang dilewatkan begitu saja.


read more “Candu Kereta.”

Wednesday, July 21, 2010

INCEPTION. Your Mind is the Scene of the Crime. (2)

Caution: This writing contains spoiler. If you haven't watched yet, Inception (1) might be appropriate to be read. Trust me, I won't ruin your curiosity! :)

>>Debateable

Yup. Mari sekarang kita memuaskan hasrat Cristopher Nolan, yang tujuan utamanya dalam menghadirkan film ini adalah membuat para penonton bingung. Kata-kata di dalam sini hanya sekedar spekulasi, bentuk penghargaan terhadap film yang membuat saya selalu berpikir, dari awal hingga akhir.

Well.. Mr. Nolan, here they go!

#1 Speculation
Mari lupakan sejenak adegan Cobb terdampar di pantai yang kemudian bertemu Mr. Saito (tua). karena ini merupakan bagian cerita akhir. atau alur mundur. Mari lompat pada bagian Cobb dan Arthur sedang berada di Istana Mr.Saito (muda). dari scene ini, bisa dispekulasikan:
1. Cobb akan mengekstraksi informasi rahasia dari Mr. Saito, yang artinya tempat kejadian: dalam mimpi.
2. The Dreamer pada saat di Istana Mr.Saito (muda)/mimpi layer 2 adalah Arthur.
3. Mr. Saito menyadari berada di dalam mimpi. sehingga informasi sengaja ada yang dihilangkan.
4. Misi gagal. Arthur, Cobb, Mr. Saito masuk ke mimpi layer 1.
5. The Dreamer + The Architect mimpi layer 1/kerusuhan massa: Nash.
6. Misi pada mimpi layer 1 kembali gagal.
7. Bagian Extraction Ideas ini berakhir di dalam kereta. atau dengan kata lain, scene kereta: real.

#2 Speculation
"Inception" sesungguhnya baru dimulai, yaitu pada saat Mr. Saito menawarkan pekerjaan pada Cobb untuk menanamkan ide pada Robert Fischer. dari scene ini, kita masih meraba tentang masalah sebenarnya yang dimiliki Cobb yang membuatnya tidak dapat kembali ke Amerika.

Cobb menyetujui dan mulai mengumpulkan anggota tim. perencanaan Cobb ada 3 layer mimpi yang ingin diciptakan dengan pembagian tugas:
1. The Architect: Ariadne.
2. The Forger/Penyamar: Eames
3. The Dreamer Layer 1 (supir Van): Yusuf, sekaligus peramu senyawa sedative.
4. The Dreamer Layer 2 (Lift): Arthur.
5. The Dreamer Layer 3 (salju): Eames.
6. The Mark/Subyek yang akan disisipkan ide: Robert Fischer.
7. The Tourist: Mr. Saito :p
8. Konsep Insepsi Ide: mengubah ide ke dalam bahasa emosi yang direncanakan dengan memproyeksikan Ayah Robert, sehingga diharapkan ide yang dimasukkan dapat se-alami mungkin.
9. Pada tahap persiapan misi insepsi, semakin diketahui bahwa Cobb memiliki permasalahan serius dengan Mal-sang Istri. Rasa bersalah Cobb akibat kematian Mal, membawa Cobb "memenjarakan" Mal dalam kenangan. Akibatnya, proyeksi Mal selalu muncul dalam setiap mimpi Cobb meskipun itu bukan mimpinya.

#3 Speculation
Eksekusi Misi Insepsi.
Scene: Hujan-Penculikan Fischer-Lompat Jembatan
Setting: Mimpi Layer 1
Rencana awal berjalan mulus, kecuali 1: ternyata Fischer memiliki pertahanan alam bawah sadar terhadap Extractor. dan pertahanan ini terlatih dengan baik. Hal yang 'kurang' diantisipasi sebelumnya mengantarkan Mr.Saito tertembak. The Forger-Eames beraksi menjadi Peter Browning dan berusaha mencari tahu hubungan Ayah dan Anak. Selain itu dari mimpi ini diperoleh kode safety box: 528-491.

Scene: Hotel-Lift Setting: Mimpi Layer 2
Cobb memproyeksikan dirinya sebagai Mr.Charles-Pelatih Alam Bawah Sadar Fischer,Jr. sedangkan Eames dan Saito mengalihkan perhatian 'tentara pertahanan' Fischer. Arthur, memasang bom di kamar 491 yang menurut desain dari Ariadne, tepat berada di bawah kamar 528. Bom ini nantinya akan digunakan untuk memberikan 'tendangan' ke semua subyek untuk kembali ke mimpi layer 1. yang walaupun rencana ini gagal, karena Arthur harus mengantarkan 'tendangan' melalui lift yang jatuh. yup. karena gravitasi nol yaitu, saat Yusuf yang melompat dari jembatan terlalu awal.

Kamar hotel 528 dan seperangkat alat pencipta mimpi yang ditemukan Arthur, merupakan akal-akalan Cobb,dkk untuk meyakinkan Fischer bahwa dia dalam pengintaian Extractor, yang kemudian menempatkan Peter Browning sebagai orang yang akan mengkudeta kekuasaan Robert Fischer, Jr. dengan adanya kondisi ini, Fischer semakin percaya pada Cobb/Mr.Charles sehingga mau dibujuk untuk ke layer di bawahnya, dengan alasan: mengungkap usaha kudeta Browning. *akal-akalan loh ya!* :)

Scene: Salju-Rumah Sakit Setting: Mimpi Layer 3
Semua rencana berjalan lancar, kecuali proyeksi Mal yang tiba-tiba muncul dan menembak mati Fischer. Fischer terperangkap di Limbo. *kenapa Fischer di Limbo? alasannya sudah jelas, jadi tidak perlu dibuat spekulasinya*.

Cobb dan Ariadne memutuskan mengikuti Fischer ke Limbo untuk membawanya kembali. sedangkan, Eames-The Dreamer pada layer ini, akan menghancurkan rumah sakit dengan bom untuk memberi 'tendangan' kepada semua subyek.

Setting: Limbo
Pada scene ini, terungkaplah misteri tentang Mal, yaitu subyek pertama yang disisipkan ide oleh Cobb. di sini, Cobb telah memiliki keteguhan hati tentang konsep ketidak-nyataan Mal. dan akhirnya melepaskan Mal dari kenangannya.

saat Fischer berhasil kembali ke mimpi layer 3. Cobb menyadari bahwa Saito (layer mimpi 3) mati, sehingga dia harus menemukannya di Limbo dan kemudian film ini kembali pada scene paling pertama, yaitu: Cobb terdampar di pantai dan bertemu Mr.Saito tua.

#4 Speculation
Jadi, sebenarnya misi insepsi ide berhasil dilaksanakan atau tidak? menurut spekulasi saya: "IYA. Berhasil".

Perkataan Maurice di rumah sakit, kombinasi safe box, isi safe box yang adalah mainan masa kecil Fischer, merupakan rangkaian dari proyeksi yang dibuat oleh Cobb,dkk agar ide awal "saya akan menghancurkan kerajaan Ayah saya" berganti sebagai "apapun yang saya lakukan kelak, harus bersumber dari keinginan sendiri, bukan meniru Ayah". yup. Transformasi Bahasa Emosi yang cerdas! saya yakin, Fischer akan menyadari bahwa ide itu berasal dari diri sendiri/Ayahnya. bukan karena insepsi!

#5 Speculation

Bagaimana dengan akhir cerita?
sebelum mengarah ke sana, pasti kita sepakat bahwa saat Cobb, Arthur, Ariadne, Eames, Yusuf, Mr.Saito dan Fischer kembali terbangun di pesawat adalah REAL. dan masih di tempat yang sama, Mr.Saito kemudian membuat satu panggilan untuk membebaskan tuduhan Cobb.

Lalu bagaimana dengan Airport?
Saya berspekulasi itu juga real. walaupun ada sedikit aneh, kenapa tiba-tiba Ayah Cobb bisa datang menjemput. Apakah saat di pesawat juga, Cobb menghubungi sang Ayah untuk minta dijemput? mungkin saja.
dan.. ketika di rumah?
Saya berspekulasi ini REAL. baju James dan Filippa yang sama dengan berbagai proyeksi Cobb dalam setiap mimpi dan kenangannya, Totem yang terus "terlihat" berputar, saya pikir itu adalah akal-akalan Mr. Nolan untuk mengecoh kita.

karena jika dilihat lebih jelas, rambut Filippa di bagian akhir ini terlihat lebih panjang, selain itu tinggi badan James dan Filippa sepertinya lebih tinggi dari proyeksi-proyeksi sebelumnya. dan jika dicek di IMDB, ternyata cast untuk James dan Filippa memiliki 2 orang yang berbeda. yaitu yang memerankan James berumur 20 bulan dan 3 tahun. serta yang memerankan Filippa untuk umur 3 tahun dan 5 tahun.

selengkapnya di sini: Inception's Casts

saya juga baru menyadari ini setelah nonton yang ke-2 kali kok :p

ada juga yang bilang sepatu yang dikenakan James dan Filippa saat akhir film berbeda dengan proyeksi sebelumnya, sayangnya itu luput dari perhatian saya.

Tapi apapun itu, salut yang luar biasa untuk Mr. Nolan. ide yang terendapkan 10 tahun berhasil divisualisasikan begitu cerdas. dan memang sesuai dengan tag line film ini: "Your Mind is the Scene of the Crime".

setiap penonton pasti akan memiliki spekulasinya masing-masing, karena tempat kejadian semua film ini, sesungguhnya ada di dalam kepala masing-masing penonton.

Bravo, Mr. Nolan! Anda Hebat!



read more “INCEPTION. Your Mind is the Scene of the Crime. (2)”

INCEPTION. Your Mind is the Scene of the Crime. (1)


saya telah berjanji pada awalnya, bahwa tidak akan menulis review tentang "INCEPTION". tapi sayangnya Mr. Nolan terlanjur menginsepsi ide cerita film ini di alam bawah sadar saya, sehingga saya amat ikhlas untuk menonton film ini 2 kali dan akhirnya menggerakkan jari-jemari untuk menulis.

dan sebelum sedikit review/spekulasi/kebingungan/whatever *you name it* tentang film ini, saya ingin menceritakan sinopsisnya yang didasarkan pada 'versi saya'. tentu saja tanpa maksud kesengajaan ingin merusak keingintahuan teman-teman yang belum/akan menonton film ini.

>>SINOPSIS
Film ini bercerita tentang proses penanaman (inception) sebuah ide dalam pikiran seseorang dengan cara yang sangat brillian dan 'halus', sehingga si empu akan menyadari seolah-olah ide itu datang dengan sendirinya/hasil pemikirannya sendiri.

Dom Cobb (Leonardo Dicaprio), Extractor terbaik yang pernah dimiliki perusahaan Cobol, selalu berhasil 'mencuri' ide-ide seseorang dengan memasuki alam mimpinya. bukan dengan tipuan semacam Hipnotis, tapi ya! melalui alam bawah sadar seseorang. Namun sayang sekali, ketika hendak mencuri ide dari Mr. Saito (Ken Watannabe), Cobb dan kawan-kawan gagal menjalankan misinya, sehingga Cobb menjadi buronan utama dari Perusahaan Cobol untuk dibunuh.

Alih-alih mendendam pada Cobb, Mr. Saito malah memberikan tawaran menarik. Ia menyewa Cobb untuk menanamkan sebuah ide pada ahli waris (Robert Fischer, Jr) dari kompetitor terbesarnya. Harapannya, Robert Fischer,Jr (Cillian Murphy), memiliki 'langkah yang berbeda' dari Ayahnya dalam memimpin Perusahaan sehingga Mr. Saito menjadi Perusahaan yang lebih unggul dari perusahaan Fischer.

Cobb kemudian menyetujui tawaran tersebut, karena Mr. Saito berjanji akan memberikan reward yang selama ini dia idam-idamkan. KEBEBASAN untuk kembali ke keluarganya di Amerika, tanpa ada lagi tuduhan pembunuhan yang selama ini menghantuinya.

Ya. dibalik pengejaran oleh perusahaan Cobol, Cobb ternyata memiliki riwayat tuduhan sebagai pembunuh Istrinya sendiri, Mal (Marrion Cotillard).

>>REVIEW
Menit-menit pertama dari film ini merupakan kumpulan scenes yang berlompat-lompat. Proyeksi dari mimpi dalam mimpi.

Awal menonton pastinya membingungkan. Tapi jangan khawatir, karena ini bagian dari adaptasi memahami film. Cerita akan menjadi lebih jelas, ketika Cobb, Arthur (Joseph Gordon-Levitt), Nash (Lukas Haas), dan Mr.Saito bersama-sama berada di dalam kereta. dan ide cerita dari film ini juga akan semakin jelas ketika Mr. Saito memberikan tawaran kerja sama pada Cobb.

... dan dari kerja sama inilah, cerita tentang "Inception" sesungguhnya dimulai.

dari film ini, saya sepakat untuk mengatakan bahwa Leonardo Dicaprio menunjukkan penampilannya yang terbaik. karakter yang dibangunnya kuat dan dewasa. emosi yang ditunjukkannya pun sesuai. kebingungan, kehilangan, rasa bersalah, kerinduan akan keluarga, semua diperankan dengan baik. dan sebagai peran utama, dia memiliki porsinya dengan pas. tidak selalu monoton dirinya, tapi memang dia lah orang penting dalam film ini.

selain Leonardo Dicaprio, ada 2 orang lagi yang memberikan pengaruh banyak di film ini. Mal, istri Dom Cobb dan Mr. Saito. Jika menilik film Nine, unsur manis dan penuh kasih sayang tidak ditampilkan oleh Marion Cotillard dalam film ini. Yang menonjol adalah sikap kebingungan dan posesif. sedangkan, Mr.Saito, akting sebagai Chairman dalam Memoirs of Geisha sedikit banyak hampir mirip. Tetap "berkelas", berwibawa dan berkuasa.

saya juga suka aktingnya Joseph Gordon-Levitt (Arthur). Mengingatkan saya dengan perannya di 500 Days of Summer. aksesoris yang digunakan masih sama, yaitu; Tas Selempang warna coklat. Kemampuan aktingnya juga lebih baik, pesan tentang karakter dirinya yang penuh sifat hati-hati, terkadang pesimis, keteraturan, dapat tersampaikan dengan baik.

tapi sesungguhnya saya mengidolai Eames, yang diperankan oleh Tom Hardy. sikap "breaking the rules", penyamaran-penyamaran uniknya, cara bicara yang 'agak' brutal, dan ide-ide spontan yang dilakukan olehnya, semakin memperkuat karakternya.

dan terakhir:
Cristopher Nolan, sang Director, Writer, Producer, Cinematographer dari film ini. kembali sukses dengan karyanya yang luar biasa. sungguh Jenius!

setiap scene yang dibuatnya sangat rapi, sampai-sampai efek animasi/komputerisasi/apalah itu namanya tidak tertangkap oleh mata awam saya.

Scene yang paling keren menurut saya adalah saat Joseph Gordon-Levitt berada dalam kondisi gravitasi nol. awalnya saya pikir itu adalah permainan teknologi animasi atau semacamnya. ternyata obsesi Nolan untuk menghadirkan sesuatu yang lebih real, dilakukannya dengan konvensional, yaitu dengan membuat suatu scene/tempat yang dapat diputar 360 derajat dan permainan kamera. penjelasan lebih lengkap, saya dapatkan dari link berikut:

Questioning Reality with Joseph Gordon-Levitt

Intinya, Cristopher Nolan benar-benar pencipta film keren. Ide cerita dan pengemasan filmnya luar biasa. Alur cerita yang berlompat-lompat, "simbol-simbol" yang digunakan, visualisasi yang "menipu" memberikan kesempatan bagi penonton untuk berpikir dan berspekulasi yang seluas-luasnya. sehingga durasi film yang menyita 2,5 jam tidak terasa membosankan sama sekali.

Okay, mungkin kecuali sedikit bagian antara Cobb (Leonardo Dicaprio) dan Mal (Marrion Cotillard) pada scene menjelang akhir film yang banyak bercakap-cakap membuat saya sedikit bosan. Tapi overall, film ini menakjubkan.

Film terbaik sepanjang tahun 2010. at least hingga bulan Juli ini.

Score: 9,5/10.







P.S: Sedikit spekulasi saya tentang "apa yang ada di dalam" Inception, ada di sini. Inception Part 2
read more “INCEPTION. Your Mind is the Scene of the Crime. (1)”

Friday, July 16, 2010

Solitude.


Oxford English Dictionary defines "Solitude" as the state or situation of being alone. another Dictionary also defines similar meaning, which is A lonely or secluded place. while me, humbly say "Solitude" as high quality time with our-own-selves which is made under fully conscious emotional feeling.

technically, no body wants to be lonely.
at least, Ricky Martin and Christina Aguilera have proven those words in their song.
but I do believe that we are all same.
we are afraid of being lonely.

the warmth of best friends, the hospitality of strangers, the various characteristics of people, the laugh makers from indescribable jokes, and also the nature of human being are completely reasons which take huge responsibility in making us as social creature. no wonder if we do love to get involving in many communities, organizations, activities or any labels of social life.

but, have you ever tried to be Solitude?
*not every single day, of course. just sometimes.

you give your time for yourself. alone.
you live in your own rotation.
you'll be hotter than they ever known.
you walk alone on Saturday Night without mate.
you please yourself to watch a movie at Cinema together with your shadow.
you enjoy a dinner in luxurious Restaurant without sharing table with others.
you traverse a bookcase to another just to feed your brain up.
you shop shirts, blouse, party dress without hesitating to spend much time. yeah. nobody's waiting. nobody will be bored.
but, magically, no tears there.
just the big smile is painted on your face.

yup!

Solitude is a precious time for yourself.

but don't worry, because you still have abilities to talk, touch, mess up, laugh, cry, listen though you are alone.

the miracles when you're in Solitude Phase?
I honor to share with you!

You can talk to yourself freely without any existence of people's thoughts.
You speak to your brain about encouraging your knowledge.
You listen to your heart about Faith and live for it.
You clean your ears from negative speech from uneducated people.
You brush your mouth from useless or curse words which may hurt others.
You wash your feet from uninvited imprints.
You move your hands to touch imaginary life.
and You look into yourself to judge whether you're right or wrong as a human. Fairly.


see?
being Solitude is not Loneliness.
'Cause being Solitude is a Choice.
not caused by Fate.

just try to be Solitude sometime.
I bet you will be addicted.
you will adore yourself more.
yet you will say thanks to God because He has created you.
The only one you.


respect yourself. respect others.


read more “Solitude.”

Thursday, July 15, 2010

Selingkuh.


Kata-kata romansa sedang tidak sejalan dengan Otak. Otak selingkuh dengan Logika. Otak hanya berfikir Logika. Kata Romansa dimasukkan gudang.

Jari-jemari terkena imbas, tidak lagi menulis kisah klasik manusia berikut dengan bumbu percintaan atau filosofi embun pagi.

Jari-jemari hanya menulis kata hasil perkumpulan ide banyak orang. Menggenggam berbagai peralatan ilmiah. Melahirkan ide baru. serta Mengebiri teori konvensional tak layak pakai.

Mata tak kalah terkena dampak. Harus setia melihat spora-spora jamur bertebaran. Jamur yang terkadang nakal. Menggerogoti perencanaan yang tersusun rapi.

Kaki juga berjalan lebih dari 10.000 langkah sehari. Bergerak maju tanpa ragu. Atau mundur teratur. Bukan karena takut kalah. Hanya supaya tidak salah langkah.

"Karena langkah putar balik itu buang waktu, Jenderal!" teriak Kaki.

Telinga juga membeli kulit baru. Yang lebih tebal dan fleksibel. Cukup sudah dengan suara-suara sumbing tak bertanggung jawab dan bersarang menjadi serumen patogen. kali ini bermimpilah kalian! karena tidak ada lagi yang diijinkan masuk!

Mulut juga lebih banyak diam. Rupanya ia ingin mendulang Emas. Terlebih semenjak pepatah 'diam itu emas' menjadi 'suatu kebutuhan' lagi.

Ya. Kata-kata romansa memang sedang tidak sejalan dengan Otak. Otak selingkuh dengan Logika. Otak hanya berfikir Logika. Otak mengkudeta Hati. Kata Romansa ditinggal sendiri.

Tubuh? hanya geleng-geleng tak berdaya.

Tak satupun dapat diselamatkannya. Jari-jemari, Mata, Kaki, Telinga, Mulut bahkan Hati telah dipengaruhi Otak. semua sepakat menomorsatukan Logika.

namun, Otak tidak akan pernah merasa berdosa. karena perselingkuhan ini memang dinanti.






P.S: Semacam racauan di tengah berbagai lompatan ide di kepala.
read more “Selingkuh.”

Wednesday, July 7, 2010

Luka Mimpi.


Mimpiku terbalut luka. sedikit berdarah tapi tidak bernanah.
Mimpiku suka bermain dengan Pisau. pikirnya, itu senjata.
Mimpi terlalu naif. Mimpi salah.
Pisau melukai mimpi, bukan menakuti Pesimistis.

Mimpiku terbalut luka, teriritasi di bagian kulit ari.
Tidak perlu operasi, tapi pasti meninggalkan bekas koreng.

Mimpiku terbalut luka. Tidak akan membuat mati,
Hanya akan memperkuat persekutuan antara Mata dan Air Bening.
Ya. Kau tahu kan?
Air Mata.
Hasil persekutuan wajar ketika mimpi tengah terluka.

Mimpiku terbalut luka. Dia manja.
Perban kasih sayang tidak cukup menyembuhkan.
Satu botol obat merah kepercayaan, menguap tak tersisa.
Pil kata-kata manis ditelan begitu saja. "Hambar", katanya.

Mimpiku terbalut luka.
Otakku membiarkannya.
Hatiku merangkulnya.

"Tak ada salahnya merasa sedikit luka" Otak bergumam.
"Luka dan Kesembuhan sudah berikatan sehidup semati. Maka, tenang saja." Hati berkata.

Jika begitu, beristirahatlah sejenak Mimpi.
Tidurlah dalam damai.
Lupakan balas dendam.
Pisau yang melukaimu, mungkin sedang khilaf.





P.S: Mimpi = Mendaki Semeru 9 Juli 2010.
P.P.S: Mimpi yang batal diwujudkan.
read more “Luka Mimpi.”

Friday, July 2, 2010

A Letter to Fate.

Dear Fate,

You have known well, that I adore you so bad.
You have known very well too, how I love to-be-actively-attractive-involved in your crossword games or another puzzle of life.
but, very not now.
just save your very warm-hearted.
because I will argue a thing many things to you.

do you remember?
that I never asked to be Cinderella?
who get her fragile-shoes and limited-night-hang out-time before 12 o'clock,
just to make sure that she is still Princess, at least?

do you remember, too?
that I never asked to have a friendly-relationship with Cupids?
yeah. The Love Angels with their arbitrarily arrows shoot a Man to be my Mate.
for God's Sake. I'm not such deeply-madly-desperately-famine in finding Mate.

well.. okay! maybe sometimes I just need he—The Mate, suddenly shows up.
but, passion for being Solitude is another fascinating kind of Social Life that attract me more.

then, just so you know.
I never asked to be Justin Bieber, too.
who has been planned to be born as the famous one.
which many girls are ready dying to marry him.
or.. at least being together with him in a photo-frame.

believe me, Fate.
I'm not the person who lives for glamorous-celebrity-quiz-wanna-be.
I don't need your glitters to make me shining in to that way.
I'll shine with my own brain and heart.

so, Fate.
talk about brain and heart.
I never asked to be as brilliant as Einstein or as kind-hearted as Mother Theresa.
*though I won't refuse if you make me live as amaze as them.*

but... why are you so cruel with this part?
are you happy to see me talking with those plants?
just wishing every single day that they will grow up nicely?
are you happy to watch Time is about to devour me into pieces?
just because I can't make this research sees the finish line.

oh Fate... you are so damn good!
but, trust me. I will persevere.
I still have almost-normal Brain,
loathe efforts and lot of prays in my pocket.

be good there.
because, I am your very catastrophic enemy.




Sincerely,
Destiny Destroyer Lover.


P.S: write me back after you get this letter.
P.P.S: I forgive myself for being so enthusiastic to you—The Fate, due to progressive monthly syndrome.
read more “A Letter to Fate.”