Saturday, June 5, 2010

Ini Bukan Tentang Film.


"The Gods have a plan for you. Destiny."
-Tamina, Prince of Persia-


Saya dan Bioskop sepertinya sudah bersahabat karib sejak lama.

Terlebih jika kepenatan selalu setia membayangi bayang-bayang tubuh saya.
Atau saya terlalu jenuh duduk di kursi kantor,
Atau Mata kurang vitamin,
Atau karena kehausan sketsa hidup orang lain,
Atau karena ingin menghabiskan waktu bersama sahabat-sahabat terkasih,
Maka pada saat itulah saya mengunjungi Bioskop.

Saya dan Bioskop sepertinya sudah bersahabat karib sejak lama.

Dia begitu pintar membuat saya tertawa.
Kadang juga memaksa saya menangis haru.
Teriak-teriak kegirangan.
Atau... berkata: "Ah ini seperti kisah saya!"

Ya. persis seperti kali ini.
Saya bertemu Bioskop kesekian kalinya.
Menanti lagi, kejutan apa yang ditampilkannya untuk saya.

Prince of Persia.
Kisah Heroik yang lebih terpengaruhi oleh sisi Romansa.
Pertemuan dua manusia yang melalui perantara takdir.
Yang satu sebagai Penjaga.
Yang lain sebagai Pangeran 'nakal'.

Dia, Jake Gyllenhaal -yang didapuk sebagai sang Pangeran Dastan.
Tak lain Tak bukan adalah tokoh penting dalam film ini.
terakhir kali saya melihatnya sudah agak lama,
di Brockbeak Mountain dan Jarhead.
agak lupa bagaimana senyum terakhirnya,
yang pasti, kehadirannya kembali di sini, hanya membuat saya histeris.

Katakan saja ini berlebihan,
toh banyak reviewer atau kritikus film, menghujat film ini habis-habisan.
Tapi entah kenapa, Jake Gyllenhaal dalam versi Pangeran Dastan sukses menyihir saya.

Saya suka aksen Inggris yang dipaksakan.
Saya suka kata-kata berbasis skrip yang terkesan 'nakal', tidak patuh aturan, dan... menggoda :)
Saya suka jambang di rahang pipi kiri dan kanannya,
semakin mempertegas raut wajah perseginya.
Saya suka penampilannya yang jauh lebih 'laki-laki',
penggambaran yang pas untuk seorang Pangeran.
Tidak terlalu kekar, *karena memang dia bukan Algojo*
Tidak terlalu menuruti aturan,
Tidak bersikap lemah lembut *bahkan kepada wanita*
tapi yang pasti dia akan selalu peduli pada orang yang dikasihinya.

dan satu lagi!
saya suka Alanis Morissette menyumbang sebuah lagu dalam film ini.
"I Remain", itu judulnya.

Musiknya sangat tidak berlebihan untuk menunjukkan sisi Etnik dari Persia.
Pemilihan kata yang baik untuk menceritakan isi film.
Harmoni yang ramah di telinga.
Bahkan jika saya harus memutarnya 20 kali dalam sehari :)

Saya kecanduan.
Benar-benar kecanduan.

Jangan pernah selamatkan saya.
Jangan!


1 komentar:

Andie said...

makasih reviewnya kakak >,< walaupun subjektif, tapi kayaknya kakak begitu memujanya :P hehehehe.

unduh ah lagunya