saya sudah merasa baik-baik saja sejak lama.
tidak lagi berlari seperti yang kerap saya lakukan.
berlari hanya untuk tidak merasakan sakit di sini.
di bagian ingatan dan hati yang terlanjur berdarah-darah.
saya sudah hidup sangat damai.
sejak bagian yang paling tidak mengenakkan itu menyiksa neuron-neuron memori saya.
saya sudah bisa bangun.
saya sudah melihat hidup dalam sisi lain.
sisi yang jauh lebih semarak. walau tanpa kamu.
saya sudah bergerak maju. sangat maju.
bahkan jika harus melihatmu bersama dia -- wanita yang persis sebelumnya kamu abaikan,
namun akhirnya kamu cintai,
saya pun sudah siap.
tidak ada lagi tangis untuk semua itu.
tapi tidak jika dengan tiba-tiba kamu datang.
saya heran.
entah ini karena kesalahan apa.
nama kamu tiba-tiba muncul di barisan daftar orang-orang yang saya panggil "teman"
di barisan yang saya pikir begitu privat.
entah, kenapa kemudian nama kamu muncul di sana.
ingatan saya terakhir, dan saya yakin - saya sangat sadar,
nama kamu sudah tidak ada di sana.
ya, karena saya sudah menghapusnya.
atau jika saya boleh meminjam istilah jejaring sosial itu, nama kamu sudah saya "block"
bukan atas nama dendam.
bukan.
hanya saja, saya tidak ingin kamu tahu kabar saya.
saya tidak ingin kamu tahu sebahagia apa saya sekarang.
setelah apa yang kamu lakukan,
dan setelah semua rasa sakit yang bertubi-tubi,
tidak ada tanggung jawab lagi untukmu memastikan saya bahagia atau tidak.
dan kalaupun ada porsi kamu untuk bertanggung jawab,
terimakasih.
saya tidak butuh.
silahkan ambil dan bawa pulang sendiri.
bukan kamu.
bukan kamu yang saya butuhkan.